Hai Sobat Cuan! Akhir-akhir ini lagi rame nih yang membahas mengenai energi terbarukan. Kira-kira apa sih dampaknya ke pasar saham?
Menurut definisi dari International Energy Agency (IEA), energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang diisi ulang terus menerus. Nah contohnya seperti energi yang dihasilkan baik secara langsung ataupun tidak langsung dari matahari atau pun panas bumi. IEA mengelompokkan energi terbarukan seperti matahari, angin, biomassa, geothermal, hydropower, laut, biofuel, dan hidrogen.
Energi terbarukan ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan penerangan atau pengoperasian mesin namun kini alat-alat transportasi pun mulai bermigrasi menggunakan listrik. Peralihan ini tentu saja didorong dengan alasan energi terbarukan ini lebih ramah lingkungan. Dengan alasan itulah mengapa banyak perusahaan yang memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber listrik. Bisnis pemanfaatan energi terbarukan cukup menarik sebagai bisnis yang cerah di masa depan. Pasalnya bisnis ini akan terus berjalan seiring meningkatnya permintaan pasar.
Pasar energi terbarukan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perkembangan teknologi dan kesadaran akan pentingnya energi bersih telah mendorong munculnya banyak perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan. Seiring banyaknya perusahaan energi terbarukan seakan menjadi lampu hijau bagi para investor untuk berinvestasi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan finansial sambil berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim.
Dilihat dari laporan Bloomberg New Energy Finance (BNEF), pertumbuhan emiten energi terbarukan telah menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Investasi global dalam transisi energi rendah karbon mencapai $1,1 triliun pada tahun 2022 karena krisis energi dan tindakan kebijakan mendorong penerapan teknologi energi bersih yang lebih cepat. Energi terbarukan yang meliputi angin, matahari, biofuel, dan energi terbarukan lainnya tetap menjadi sektor terbesar dalam hal investasi yang mencapai rekor baru sebesar $495 miliar yang dijanjikan pada tahun 2022, naik 17% dari tahun sebelumnya.
Selain itu juga, International Energy Agency (IEA) mencatatkan bahwa investasi energi bersih secara global mulai mengalami peningkatan setiap tahunnya. IEA melakukan estimasi investasi global dalam energi bersih akan meningkat menjadi USD 1,7 triliun atau sekitar Rp 25 kuadriliun (kurs Rp 15.000/US$) pada tahun 2023.
Source: International Energy Agency (IEA)
Indonesia juga tidak ketinggalan untuk mengikuti program yang membuat masyarakat dan korporasi lebih sadar lingkungan. Pemerintah akan mencanangkan bisa mencapai net zero emission pada tahun 2060. Geliat ini yang kemudian ditangkap oleh beberapa korporasi di Indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan. Salah satunya adalah PT Kencana Energy Lestari Tbk (KEEN) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019. Perusahaan ini juga menikmati cuan dari konsistensinya di bidang energi terbarukan. Pada tahun lalu, Kencana Energy juga berhasil meraih laba tahun berjalan sebesar US$ 8,63 juta, meningkat 136,9% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,65 juta.
Nah Sobat Cuan, jadi udah pada tahu kan apa saja dampak dari melantainya emiten-emiten energi terbarukan di bursa efek ke pertumbuhan pasar saham?
Sobat Cuan mau MinCu bahas apalagi nih buat artikel berikutnya? Tulis di kolom komentar di bawah yah!
Salam Cuan!
Sumber
BloombergNEF. (2023). “ Global Low-Carbon Energy Technology Investment Surges Past $1 Trillion for the First Time “. [Online]. Available : bit.ly/3pkd8Wy
Cheung, Albert. (2023). “ Energy Transition in 2023: Into a New Era “. [Online]. Available : bit.ly/3Nns7qA
International Energy Agency (IEA) (2023). “ Global energy investment in clean energy and in fossil fuels, 2015-2023 “. [Online]. Available : bit.ly/43TJpmr