Ikuti Kami

Hubungi Kami

+62 858-5868-7035

Email Kami

kspmfebunud@gmail.com

Strategi Penting Generasi Muda Dalam Memilih Emiten Yang Menghasilkan Cuan Pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Investasi Masa Depan

Pada masa pandemi virus korona banyak masyarakat Indonesia berbagai generasi dari yang tua hingga muda bermain peran dan bersaing mencari peluang dalam dunia investasi saham. Banyak sektor yang merugi akibat pandemi virus korona, menjadikan investasi saham sebagai alternatif bisnis yang membuat banyak pemain baru/pemula untuk mendapatkan cuan. Bagi pemula, diharuskan mempelajari seluk-beluk saham agar mendapat cuan yang maksimal dan menghindari kerugian yang besar. Untuk awal mempelajari investasi saham, pemain pemula harus mengetahui pasar modal dan emiten.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, para pemula perlu mengetahui tentang pasar modal dan emiten. Sejarah singkat mengenai terbentuknya pasar modal diawali dengan penjajahan kolonial Belanda pada tahun 1912 di Batavia (sekarang bernama DKI Jakarta). Pasar modal dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda (sekarang dikenal sebagai Indonesia) untuk keperluan pemerintah kolonial Belanda atau VOC. Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia resmi membuka kembali pasar modal hingga sekarang yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Dalam dunia investasi saham, pasar modal menjadi salah satu bagian penting karena pasar modal adalah tempat bertemunya perusahaan atau instusi lain yang mencari modal dari masyarakat untuk mengembangkan usaha, menambah modal, dan lain-lain. Pasar modal juga mempunyai fungsi penting dalam menunjang perekonomian di sebuah negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Keuangan Indonesia mendorong masyarakat Indonesia untuk investasi saham di pasar modal. Sebutan yang biasa digunakan dalam investasi, yaitu orang yang memberikan modal kepada perusahaan disebut sebagai investor dan modal yang diberikan itu disebut sebagai saham, serta perusahaan yang menawarkan sebagian saham untuk masyarakat umum disebut sebagai emiten.

Sebagaimana yang tertulis di dalam peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 1, bahwa “Emiten merupakan pihak yang melakukan Penawaran Umum”. Kegiatan penawaran itu berupa efek yang dijual emiten kepada masyarakat umum sesuai dengan tata cara yang sudah ditentukan. Efek yang dijual emiten merupakan saham, obligasi, dan surat-surat yang penting. Hasil dari menjual efek kepada masyarakat umum digunakan emiten sebagai modal dalam pengembangan perusahaan. Perlu diketahui bahwa emiten dapat terbentuk sebagai perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Ada banyak emiten yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia atau BEI, sebagai contohnya adalah BBRI (Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.), ANTM (Aneka Tambang Tbk.), ADHI (Adhi Karya (Persero) Tbk.), dan lain-lain.

Tujuan saya menulis artikel dengan judul dan subtema tersebut agar dapat memotivasi generasi muda termasuk diri saya sendiri dalam mencari peluang dalam dunia investasi saham mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan melalui kegiatan investasi tersebut. Selain itu, dengan banyaknya generasi muda yang berinvestasi dapat memberikan kontribusi dalam membangkitkan tingkat perekonomian di Indonesia. Namun, kita perlu mengingat di balik banyaknya manfaat yang menguntungkan dalam kegiatan investasi, kegiatan tersebut juga memiliki risiko tinggi sebanding dengan keuntungan yang akan didapatkan. Oleh karena itu, artikel ini membahas mengenai emiten yang baik dan berkualitas sebagai wadah bagi investor ini diharapkan dapat membantu generasi muda yang baru memasuki dunia investasi dalam memilih emiten yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki dasar kualitas yang memadai sehingga dapat terus bertahan di setiap kondisi perekonomian.

Tokoh dunia terkemuka Bill Gates yang mengatakan “Strategi yang buruk akan gagal, tidak peduli seberapa bagus informasimu dan eksekusi yang lemah akan menghalangi strategi baik. Jika kamu melakukan cukup banyak hal dengan buruk, kamu akan gulung tikar” (Everydaypower and Awakenthegreatness with in, 2021, https://awakenthegreatnesswithin.com. Diakses 16 Agustus 2021). Makna yang diperoleh dari kutipan tersebut, yaitu sebelum kita mulai langkah awal dalam memilih emiten yang mempunyai keuntungan/capital gain untuk masa depan kelak, kita harus memiliki strategi yang matang agar dapat menghindari risiko yang didapatkan, yaitu capital loss. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemain saham/investor untuk memilih emiten dengan prospek ke depannya yang menguntungkan. Hal pertama, kita harus dapat menganalisis emiten tersebut secara fundamental dan teknikal. Analisis secara fundamental merupakan cara untuk mencari tahu informasi yang terdapat di dalam emiten, meliputi kondisi keuangan, kondisi emiten, dan kinerja emiten setiap tahunnya. Virus korona yang telah menyebar di seluruh dunia menyebabkan penurunan terhadap kondisi internal emiten. Oleh karena itu, sebagai investor, kita harus pandai mengecek kondisi internal emiten, seperti menghitung terlebih dahulu keuntungan dan kerugian dalam membeli saham emiten di mana pun. Investor harus mempunyai target setidaknya 1% keuntungan yang didapatkan dari dana yang dikeluarkan untuk membeli saham. Dapat dicontohkan, yaitu dalam membeli saham sebesar Rp50.000,00 setidaknya target keuntungan 1% sebesar Rp500,00. Kemudian, kita harus memilih emiten yang sahamnya terdaftar di indeks LQ45 atau IDX30.

Memilih emiten yang terdaftar dalam indeks tersebut dapat mencegah capital loss karena emiten yang terdaftar di dalam LQ45 atau IDX30 adalah emiten dengan latar belakang dan fundamental yang dikenal baik. Setelah memilih emiten yang terdaftar, kita harus mengetahui rasio yang terdapat dalam analisis fundamental, yaitu ROE (Return On Equity) rasio dalam pengembalian terhadap emiten, fungsi ROE sebagai penunjuk kemampuan modal yang dimiliki investor untuk mendapatkan laba bersih. PER (Price Earning Ratio) merupakan perbandingan antara nilai saham dan laba bersih emiten. Investor dapat menggunakan PER untuk mengetahui setiap perbedaan harga saham dan laba bersih emiten. DER (Debt Equity Ratio) membandingkan seluruh jumlah utang yang dimiliki emiten atas modal. Semakin besar jumlah utang terhadap modal, semakin tinggi risiko. DER tidak bisa digunakan untuk perusahaan perbankan dan asuransi, karena dana perusahaan tersebut dari nasabah atau pihak ketiga yang dianggap sebagai utang. Jadi, sektor tersebut tidak bisa dilihat dari DER, justru jika dilihat dari DER yang tinggi berarti dana kelolaan sektor tersebut besar dan baik. EPS (Earnings Per Share) mengetahui keuntungan/laba bersih yang diperoleh per saham. PVB (Price To Book Value) merupakan perbandingan nilai yang ada di pasar dengan book value emiten. Book Value ini dapat dikatakan sebagai nilai jual sesungguhnya dari suatu emiten ketika dilikuidasi atau dibangkrutkan setelah dikurangi utang yang dimilikinya. DY (Dividen Yield) biasanya dimanfaatkan oleh investor dalam waktu yang panjang untuk mendapatkan bagi hasil dari perusahaan. Enam rasio tersebut cara sederhana untuk menilai suatu perusahaan/emiten, seperti kita mengevaluasi suatu bisnis yang kita akan beli. Dalam menentukan keenam rasio tersebut, kita dapat melihat laporan keuangan emiten di website idx.

Setelah melakukan analisis fundamental, terdapat analisis teknikal yang dapat dilakukan agar investasi semakin terhindar dari kerugian. Analisis teknikal merupakan cara investor untuk mengetahui perubahan harga saham, volume perdagangan, dan indikator pasar dengan menekankan pada penggunaan data historis. Data-data pasar lebih dimanfaatkan oleh investor dalam analisis teknikal. Metode dalam analisis teknikal harus diperhatikan, seperti MA (Moving Average) bertujuan untuk memberi petunjuk arah tren harga kepada investor, double top/double down merupakan pola grafik yang terbentuk sesuai pergerakan harga, head and shoulder adalah pola grafik yang menggambarkan seperti kepala, bahu, serta leher yang mengindikasikan suatu reversal, triangle atau segitiga merupakan tiga jenis arah yang menunjukkan konsolidasi, akumulasi, dan distribusi sebelum kelanjutan atau pembalikan, support level adalah suatu area level harga dimana pada level tersebut permintaan cukup besar untuk menahan turunnya harga (permintaan > penawaran), dan resistance level merupakan penawaran cukup besar untuk menghentikan naiknya harga (penawaran > permintaan).

Dalam dunia investasi saham, tentunya emiten menjadi salah satu aspek penting untuk menentukan kesuksesan sebuah investasi. Oleh karena itu, melakukan analisis fundamental ini menjadi langkah yang tidak boleh dilewatkan sebelum kita memulai investasi karena dalam analisis fundamental tersebut didasarkan pada kondisi suatu perusahaan secara ekonomi maupun operasionalnya. Melakukan analisis tersebut, kita dapat mengetahui emiten yang layak untuk berinvestasi sehingga memiliki peluang keuntungan yang lebih besar. Berikut ini adalah contoh emiten yang penulis paparkan secara baik beserta analisis fundamentalnya :

Penulis artikel mengambil contoh emiten yang mempunyai prospek meningkat ke depannya, yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE). Alasan yang membuat saya mengambil contoh emiten tersebut karena bergerak di bidang konstruksi. Bidang tersebut mempunyai prospek yang bagus karena setiap tahun di setiap negara mempunyai visi misi pembangunan daerah, apalagi dengan adanya perencanaan pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Alasan berikutnya, merupakan anak usaha PT Persero Wijaya Karya (WIKA) dengan konsumen swasta, BUMN, dan pemerintah. WEGE juga menangani pembangunan bandara, apartemen, fasilitas akademis, hotel, dan rumah sakit. Selain itu, perusahaan ini mempunyai inovasi produk modular offsite konstruksi dan telah terdaftar HKI desain industrinya.

Kinerja Keuangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE)

KETERANGAN 2017 2018 2019 2020 Q1 2021
(juta) (%) (juta) (%) (juta) (%) (juta) (%) (juta) (%)
Aset 4,607,728 127% 5,980,300 30% 6,197,314 4% 6,081,883 -2% 5,754,260 -7%
Utang Bank & Obligasi 613,424 -100% 176,845 515,214 191% 494,007 179%
Saldo Laba 235,391 36% 623,071 165% 941,448 51% 674,929 -28% 674,928 -28%
Ekuitas 1,698,365 163% 2,111,092 24% 2,428,960 15% 2,161,934 -11% 2,215,051 -9%
Jumlah Saham Beredar 9,572 99% 9,572 0% 9,572 0% 9,572 0% 9,572 0%
Pendapatan/Penj ualan 3,899,286 102% 5,822,505 49% 4,567,507 -22% 2,810,084 -38% 779,026 -83%
Laba Kotor 463,771 96% 596,757 29% 465,177 -22% 212,070 -54% 102,358 -78%
Laba Bersih 294,871 106% 444,249 51% 451,658 2% 153,281 -66% 53,117 -88%
EPS (Rp) 30.81 46.41 51% 47.19 2% 16.01 -66% 22.20 39%

Dapat kita ketahui setelah melihat kinerja keuangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk., pendapatan dan profit menurun karena pandemi virus korona dimana banyak proyek yang terhenti pengerjaannya. Penurunan ini bukan karena kinerja perusahaan, tetapi faktor eksternal. Pertumbuhan ekuitas ada penurunan dikarenakan adanya penyesuaian akuntansi sesuai PSAK terbaru. Ekuitas perusahaan terus bertumbuh. DER naik karena perusahaan butuh leverage utang untuk ekspansi, pinjaman sehat untuk proyek. Dividen ratio rata-rata 25%, perusahaan mengakomodasi kepentingan pemegang saham.

Valuasi

Ratio 2017 2018 2019 2020 Q1 2021
DER 36.12% 0.00% 7.28% 23.83% 22.30%
Annualized ROE 17.36% 21.04% 18.59% 7.09% 2.40%
Dividen/saham 4 6 14 12.84
Dividen Yield 1.65% 2.46% 4.55% 5.02% 0.00%
Dividen Payout Ratio 30.00% 19.18% 30.00% 27.22% 0.00%
PBV 1.53 1.09 1.21 1.13 0.90
Annualized PER 8.83 5.17 6.49 15.99 9.37
Annualized ROA 6.40% 7.43% 7.29% 2.52% 0.92%
OPM 11.89% 10.25% 10.18% 7.55% 13.14%
NPM 7.56% 7.63% 9.89% 5.45% 6.82%
EER 13.86% 29.51% 38.76% 31.22% 30.47%
EAR 36.86% 35.30% 39.19% 35.55% 38.49%
Mkt Cap (juta Rupiah) 2,603,584 2,297,280 2,929,032 2,450,432 1,990,976
Mkt Cap/Assets 0.57 0.38 0.47 0.40 0.35
PEG 0.102078175 3.88849257 -0.24199071 1.506669942
HARGA SAHAM + DIVIDEN 276 246 320 269 208

Penjelasan :

Sebelum pandemi, WEGE membukukan keuntungan tiap tahun dengan rata-rata ROE di 17%, PBV dihargai dikisaran 1.37x dengan rata-rata PER 7.

Tahun 2017 2018 2019 2020
Ekuitas 1,698,365 2,111,092 2,428,960 2,161,934
Jumlah saham beredar 9,572 9,572 9,572 9,572
Laba Bersih 294,871 444,249 451,658 153,281
ROE (%) 17.36% 21.04% 18.59% 7.09%
Ekuitas per saham 177.43 220.55 253.76 225.86

 

Tahun 2021 2022 2023 2024 2025
Ekuitas 2,356,508 2,568,593 2,799,767 3,051,746 3,326,403
Proyeksi Harga Saham 348

Penjelasan :

Rumus CAGR dihitung pertumbuhan ekuitas per tahun = (2.161.934 : 1.698.365) (1/4) – 1 = 9%. Proyeksi yang didapatkan harga saham lima tahun ke depan adalah 348.

Tahun 2021 2022 2023 2024 2025
Laba bersih 199,265 259,045 336,758 437,786 569,122
Ekuitas 3,347,774
Proyeksi Harga Saham 350

Penjelasan :

Asumsi pertumbuhan ROE 17% per tahun. Rumus CAGR dihitung pertumbuhan laba bersih per tahun (153.281 : 1294.871) (1/4) – 1 = 11%. Proyeksi didapatkan harga saham lima tahun ke depan = 350.

Dapat disimpulkan terkait analisis fundamental emiten PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. di atas, ROE WEGE meski mengalami penurunan selama pandemi virus korona, tetapi masih bernilai positif. Hal ini bisa diartikan WEGE tidak rugi dan merupakan perusahaan yang cukup menguntungkan. Tidak ruginya WEGE menghasilkan saldo laba ditahan yang akan memberi dampak pertumbuhan ekuitasnya. Asumsi CAGR pertumbuhan ekuitas dan laba bersih serta rata-rata ROE bisa diproyeksikan harga wajar saham WEGE di 348-350. Harga WEGE masih dikategorikan undervalue. Bisa investasi dengan lumpsum Rp1.000.000,00 dengan area buy menunggu di demand area selanjutnya di 155-160 sesuai ketersediaan dana atau bisa di average up bersamaan dengan menabung saham hingga harga di PBV 1x atau kisaran harga 230. Dapat kita ketahui inti dari contoh analisis fundamental terkait emiten PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. adalah investor akan mendapat keuntungan apabila memilih emiten tersebut karena memiliki prospek ke depan yang sangat baik.

Setelah kita mengetahui pengertian emiten hingga membuat strategi dalam memilih emiten dengan analisis, kita dapat mengetahui bahwa analisis terhadap emiten sangat diperlukan sebelum berinvestasi untuk mengetahui prospek emiten tersebut. Khususnya dalam kondisi pandemi virus korona ini dimana laju ekonomi mengalami naik dan turun, ada emiten yang mengalami penurunan profit dan sebaliknya tetap mendapatkan profit di tengah pandemi virus korona. Oleh karena itu, dengan kita menggunakan analisis seperti contoh di atas, akan mencegah kerugian dalam berinvestasi saham di sebuah emiten yang akan kita pilih nanti. Terdapat analisis fundamental dan teknikal, pada intinya analisis fundamental digunakan untuk mengetahui kondisi emiten dan analisis teknikal lebih terkhusus untuk data-data harga saham. Sebagai generasi muda yang berintektual tinggi dan melek akan teknologi canggih, sebaiknya dalam memulai investesasi saham diperlukan mempelajari analisis-analisis. Ingat, bahwa berinvestasi saham bukan untuk memperoleh keuntungan yang cepat, tetapi untuk keuntungan jangka panjang. Terkait dengan generasi muda dalam memilih emiten yang bagus untuk masa depan/jangka panjang, penulis menyarankan kepada generasi muda agar mempelajari analisis-analisis fundamental dengan cara melihat laporan keuangan setiap emiten yang akan dipilih. Investor wajib melihat rasio ROE, PER, DER, EPS, PVB, dan DY yang ada di setiap laporan keuangan emiten. Setelah mengecek rasio tersebut, kita harus membandingkan setiap rasio tersebut dengan tahun-tahun sebelumnya. Apabila di setiap tahun mengalami kenaikan, berarti emiten itu mempunyai prospek yang bagus untuk ke depannya. Sebaliknya, jika emiten tersebut sedang mengalami kerugian dan harus dihindari oleh para investor yang akan berinvestasi. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda penerus bangsa kita perlu menanamkan kebiasaan bijak dalam memilih emiten untuk berinvestasi dan jangan takut untuk memulai investasi karena dengan analisis yang tepat, investasi memiliki peluang yang baik meskipun dalam kondisi pandemi virus korona yang berdampak di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Ayo berinvestasi!.

Referensi Penulisan

 

Author: Davin Gerald Parsaoran Silalahi, Universitas Sebelas Maret

Related Articles

Bagikan Sekarang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *