Ekonomi merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Setiap hari kita selalu berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Namun semenjak Covid – 19 melanda Indonesia, membuat sektor perekonomian sangat terpuruk. Banyak sektor – sektor yang tidak menemukan solusi dari permasalahan Covid – 19. Masyarakat pun tidak memiliki ekspetasi bahwa Covid – 19 ini akan mempengaruhi perekonomian begitu kerasnya. Banyak masyarakat yang dilanda kemisikinan, kelaparan, pemutusan hubungan kerja, karena tidak memiliki kesiapan dalam sektor ekonomi saat menghadapi masa resesi seperti masa pandemi Covid-19.
Dari banyak definisi, resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Kondisi perekonomian nasional yang positif menjadi momen untuk mendapatkan keuntungan melimpah dengan berinvestasi.
Namun, ada kalanya situasi ekonomi akan melambat yang kemudian berujung pada terjadinya resesi. Resesi ekonomi dapat terjadi di negara manapun dengan penyebab yang beragam. Kepemilikan hutang yang terlalu banyak, inflasi dan deflasi, peperangan, ataupun pandemi yang tengah menimpa seluruh dunia saat ini, merupakan beberapa faktor yang dapat memicu resesi. Dalam situasi perekonomian yang buruk, dunia bisnis banyak yang tersendat dan menimbulkan terjadinya PHK besar-besaran. Bisnis berpotensi bangkrut saat terjadi resesi. Ketika terjadi resesi, daya beli masyarakat menurun dan pendapatan perusahaan akan semakin kecil. Kondisi ini yang akan mengancam kelancaran arus kas. Perang harga lantas menjadi opsi perusahaan agar terhindar dari kebangkrutan.
Pandemi Covid-19 ini dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat bahwa kita harus selalu memwaspadai masa resesi ekonomi dapat datang kapan saja. Namun jangan khawatir, kita dapat mengantisipasi permasalahan ini dengan melakukan investasi. Dengan melakukan investasi kita dapat memiliki dana cadangan yang dapat kita gunakan dalam masa resesi seperti pada saat masa pandemi.
Investasi merupakan suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia investasi berarti penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat pada masa datang. Jadi, investasi merupakan membeli sesuatu yang diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.
Dengan dampak yang sangat masif seperti itu, apakah melakukan investasi saat resesi adalah keputusan bijak? Investor yang cerdas akan selalu berupaya melihat peluang dalam kondisi apapun, termasuk pada situasi resesi ekonomi. Alih-alih menghentikan seluruh aktivitas investasi, kita dapat menanamkan modal dengan cara yang pintar. Ada 5 tips yang bisa membantu kita agar bisa berinvestasi secara cerdas dalam situasi resesi, yakni:
Pertimbangkan menanam investasi pada core stock
Fokus pada dividen stock
Pertimbangkan investasi properti
Investasi logam mulia
Investasi pada diri sendiri
Berikut beberapa jenis investasi yang aman saat resesi :
1. Tabungan Emas
Sejak dulu emas dikenal sebagai produk investasi paling aman, bahkan saat krisis moneter sekali pun. Nilai jual emas cenderung stabil dari tahun ke tahun, bahkan menunjukkan tren positif.
2. Reksa Dana
Investasi yang aman saat resesi selanjutnya adalah reksa dana. Jika dibandingkan dengan saham, reksa dana memang lebih minim risiko.
3. Investasi Properti
Harga tanah dan bangunan setiap tahun pasti meningkat. Berbeda dengan kendaraan atau barang mewah lain yang nilainya justru akan menyusut. Oleh sebab itu, memiliki properti merupakan aset investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.
4. Sukuk atau Surat Berharga Nasional
Menurut UU No.19 Tahun 2008, Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah atau valuta asing.
5. Obligasi
Investasi yang aman saat resesi berikutnya adalah obligasi. Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang bisa diperjualbelikan.
Referensi Penulisan
Sinhan Asset Management Indonesia.( 20 November, 2020). 5 Tips Pintar Investasi saat Resesi, diakses pada 6 November 2022, dari : https://www.shinhan-am.co.id/berita/berita-detail/5-tips-pintar-investasi-saat-resesi
Nabila Ayu Fajari.( 6 Juli 2022). Mau Investasi di Tengah Kekhawatiran Resesi? Ini 3 Instrumen yang Bisa Dipertimbangkan, diakses pada 6 November 2022, dari : https://m.bisnis.com/amp/read/20220706/620/1552053/mau-investasi-di-tengah-kekhawatiran-resesi-ini-3-instrumen-yang-bisa-dipertimbangkan
Author: Kadek Sri Mirah Yusita Putri, Universitas Udayana
pemerintah maupun masyarakat secara individu dapat melakukan langkah preventif maupun pencegahan terhadap dampak dari resesi ekonomi sehingga nantinya tidak terlalu merasakan kesulitan ketika resesi ekonomi mulai melanda