Dalam berinvestasi, kita akan banyak mendengar berbagai istilah di dunia pasar modal. Salah satu istilah di pasar modal yang akan dibahas adalah Lock Up saham. Periode lock-up saham adalah masa ketika investor tidak dapat menjual sahamnya dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan Lock Up saham diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
Sumber: economy.okezone.com
Dilansir dari Cermati.com, Lock up merupakan kebijakan regulator untuk saham-saham perdana yang baru ditawarkan dalam IPO. Periode lock up saham sering diberlakukan saat perusahaan melaksanakan IPO (Initial Public Offering) untuk dapat memastikan bahwa orang dalam perusahaan tidak memasuki pasar publik setelah adanya perusahaan go public. Jangka waktu saham tersebut dikunci biasanya sekitar 3-6 bulan bahkan satu tahun.
Dilansir dari idxchannel.com, lock up (penguncian) ini berlaku untuk pemegang saham utama, seperti pendiri perusahaan, pemilik, manajer, karyawan perusahaan, dan investor besar. Saham tersebut dapat diperjualbelikan jika periode lock up telah selesai. Tujuan dari adanya lock up saham ini untuk mencegah pasar dibanjiri saham tambahan untuk dijual, sehingga harga saham dapat ditekan. Selain itu, adapun manfaat dari adanya lock up saham, sebagai berikut.
- Membantu saham IPO (Initial Public Offering) menjadi stabil tanpa adanya tekanan akibat jual tambahan dari pemegang saham utama.
- Menjaga harga saham agar tidak mengalami penurunan dan melindungi investor ritel.
- Memungkinkan pasar dalam menentukan harga yang sesuai dengan permintaan dan penawaran yang alami.
- Adanya potensi dalam peningkatan likuiditas.
Lock up saham dapat bersifat wajib, sukarela, bahkan berdasarkan perjanjian. Periode lock up saham penting untuk dipahami oleh para investor karena dapat memengaruhi harga saham ketika periode lock up telah berakhir. Jika banyak pemegang saham menjual saham mereka setelah periode lock up berakhir, maka harga saham dapat turun drastis. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan periode lock up saham sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu emiten. Maka dari itu, periode lock up saham dapat dianggap sebagai sebuah strategi untuk menjaga stabilitas harga saham dan memberikan perlindungan kepada investor baru. Namun, perlu diingat buat Sobat Cuan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak yang bisa terjadi ketika periode lock up berakhir.
Salam Cuan!
Daftar Pustaka
Cermati.com. (Maret 4, 2022). Lock Up Saham – Arti, Contoh, dan Dampaknya ke Investor. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://www.cermati.com/artikel/lock-up-saham-arti-contoh-dan-dampaknya-ke-investor
Nadya, Kurnia.. (Februari 1, 2023). Simak Definisi dan Contoh Lock Up dalam Saham; Tujuan dan Manfaatnya bagi Emiten dan Sekuritas. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://www.idxchannel.com/market-news/simak-definisi-dan-contoh-lock-up-dalam-saham-tujuan-dan-manfaatnya-bagi-emiten-dan-sekuritas
Wahyuni, Willa. (Desember 6, 2022). Melihat Makna Lock Up Saham dalam Peraturan OJK 25/2017. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://www.hukumonline.com/berita/a/melihat-makna-lock-up-saham-dalam-peraturan-ojk-25-2017-lt638f27e33808e