Ikuti Kami

Hubungi Kami

+62 858-5868-7035

Email Kami

kspmfebunud@gmail.com

Don’t Put All Your Eggs In One Basket: Implementasi Konsep Diversifikasi Saham Melalui Strategi “Kejar Cuan”

Investasi saham menjadi topik yang semakin familiar di kalangan masyarakat, bahkan tidak sedikit pihak yang mulai membanding-bandingkan keuntungan investasi dengan tabungan. Adanya ketertarikan masyarakat terhadap investasi merupakan salah satu dampak dari adanya perkembangan zaman dengan pandangan yang lebih maju. Investasi sendiri dapat diartikan sebagai kepemilikan saham- saham suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau perorangan dengan harapan memperoleh keuntungan diluar pendapatan pokoknya (Subroto, 1986). Dengan melakukan investasi, seorang investor dapat memperoleh keuntungan berupa capital gain dan dividen. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil jual dan beli saham, yaitu berupa selisih antara harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli saham yang bersangkutan. Berikutnya adalah dividen, dividen merupakan keuntungan investasi berupa keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

Meskipun memiliki sisi positif berupa keuntungan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa investasi tetap memiliki risiko yang mungkin dihadapi. Kebalikan dari capital gain, para investor akan dihadapkan dengan peluang capital loss yaitu kerugian dari hasil jual dan beli saham ketika harga jual lebih rendah dibandingkan harga beli. Selain capital loss, investor juga dapat dihadapkan dengan risiko opportunity loss dan kerugian akibat adanya likuidasi perusahaan. Dengan adanya risiko kerugian tersebut apakah kita seharusnya menghindari melakukan investasi? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Risiko kerugian akan invetasi memang akan hilang secara total jika kita mengambil langkah untuk tidak melakukan investasi. Namun, disisi lain kita juga akan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari adanya investasi. Oleh karena itu, langkah yang tepat untuk dilakukan bukanlah menghindari risiko melainkan menghadapi risiko tersebut. Investasi harus dilakukan dengan berbekalkan pengetahuan yang cukup dan strategi yang baik agar dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek ataupun jangka panjang sesuai dengan harapan investor.

Seberapa pentingkah investasi untuk dilakukan? Salah satu tujuan dari kegiatan investasi sejak dini adalah menuju kebebasan finansial atau yang sering kita sebut sebagai “financial freedom”. Kebebasan finansial merupakan sebuah kondisi dimana individu dapat menghasilkan uang tanpa bekerja, hal ini merujuk kepada investasi yang menghasilkan pendapatan pasif secara berkala tanpa harus melakukan suatu pekerjaan. Ketika seseorang mengeluarkan uang untuk membeli asset konsumtif maka dalam jangka panjang asset tersebut hanya akan menambah beban dengan nilainya yang juga mengalami penyusutan. Sedangkan investasi yang dilakukan dengan pembelian asset produktif, pada kondisi sebaliknya akan memberikan penghasilan secara berkala yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus mengeluarkan tenaga untuk bekerja. Investasi harus dilakukan sejak dini semasih dalam usia produktif dengan kondisi yang baik untuk bekerja dan mampu menyisihkan penghasilan untuk melakukan investasi, dengan dibarengi oleh plan yang matang maka financial freedom dapat dinikmati dimasa tua.

“Don’t put all your eggs in one basket” merupakan sebuah kutipan yang tidak asing lagi dalam dunia investasi. Kutipan tersebut selaras dengan konsep diversifikasi saham yang merupakan salah satu strategi dalam melakukan investasi. Diversifikasi ini merupakan sebuah money management yang dilakukan dengan menaruh saham pada lebih dari satu emiten. Diversifikasi saham dilakukan untuk meminimalisir adanya risiko kerugian yang besar akibat kondisi pasar saham yang tidak menentu. Secara logika sebenarnya sangatlah wajar apabila investor ingin mengalokasikan investasinya di satu emiten dengan nilai yang cukup besar untuk mendapatkan imbal hasil yang besar pula, namun disisi lain hal tersebut juga akan disertai dengan peluang risiko kerugian yang tinggi. Maka untuk menghindari adanya kerugian total pada investasi, diversifikasi saham menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan.

Berkaitan dengan diversifikasi saham, apakah berinvestasi saham di banyak emiten merupakan langkah yang sudah tepat? Sebagian masyarakat salah menafsirkan konsep diversifikasi saham sehingga bukanya mengurangi risiko investasi namun malah menghambat perkembangan investasi itu sendiri. Hal ini terjadi ketika investor menanamkan sahamnya pada berbagai emiten dalam jumlah yang banyak tanpa memperhitungkan hasil investasi tersebut. Contoh saja modal untuk investasi awal adalah 100 Juta, jika modal tersebut disebarkan ke dalam 10 emiten tujuan investasi maka diversifikasi saham yang dilakukan akan mengalami perkembangan yang lambat. Permasalahan itu dapat dikatakan sebagai “Over Diversification” atau diversifikasi yang tidak diperlukan. Selain adanya over diversification, kesalahan diversifikasi juga terjadi ketika seorang investor menanamkan sahamnya pada emiten-emiten yang berada dalam sektor yang sama. Misalkan saja investasi yang dilakukan pada 5 emiten dengan fokus utamanya berada pada sektor pertambangan. Maka apa yang akan terjadi ketika sektor pertambangan mengalami downside? Investor akan mengalami kerugian total. Diibaratkan dengan menaruh telur di satu keranjang yang sama maka ketika keranjang tersebut jatuh, seluruh telur akan berpeluang pecah dan pemilik telur mengalami kerugian total.

Lalu, bagaimanakah strategi diversifikasi yang tepat? Pada artikel ini, penulis memperkenalkan formulasi strategi “Kejar Cuan” sebagai rangkaian implementasi konsep diversifikasi saham yang tepat agar dapat menciptakan untung dan bukan buntung. Strategi “Kejar Cuan” dapat dijabarkan sebagai berikut:

Ke-tahui Tujuan Investasi

Mengetahui tujuan investasi merupakan langkah awal yang harus ditentukan oleh seorang investor, menetakpan suatu tujuan menjadi salah satu tonggak acuan yang penting untuk investasi yang akan direncanakan kedepannya. Apakah investasi yang dijalankan berupa investasi jangka pendek ataupun investasi jangka panjang, hal tersebut sesuai dengan harapan yang ingin dicapai dalam melakukan investasi. Contoh saja, apabila investasi dilakukan untuk dana pensiun ataupun biaya pendidikan maka investasi dapat ditargetkan ke arah investasi jangka panjang. Dengan menetakpan tujuan tersebut, maka seorang investor harus berkomitmen dalam jangka panjang dengan tidak melakukan penarikan dana untuk kepentingan jangka pendek.

Ja-ngan Investasi pada Satu Instrumen dan Jeli dalam Memilih Investasi

Berkaitan dengan konsep diversifikasi saham, apakah benar jika kita memiliki beberapa saham dalam portofolio maka sudah dapat dipastikan kita melakukan diversifikasi? Jawabannya adalah tidak, jika saham yang dibeli berada pada satu sektor yang sama. Contoh saja investasi saham pada PTBA, ANTM, ADRO, INDY, dan TINS. Investasi tersebut bukanlah implementasi konsep diversifikasi yang benar mengingat kelima emiten berada pada fokus sektor yang sama yaitu pertambangan. Ketika sektor tambang mengalami penurunan maka portofolio saham investor yang bersangkutan akan mengalami keterpurukan yang signifikan. Diversifikasi dapat dilakukan dengan menaruh investasi pada berbagai jenis emiten, contoh saja kombinasi pembelian pada sektor keuangan, konsumer, industri, pertambangan dan infrastruktur. Ketika salah satu sektor mengalami keterpurukan, maka portofolio saham tidak akan hancur karena ditopang oleh keuntungan investasi di sektor lainnya yang berjalan normal.

Konsep diversifikasi saham juga sering disalah artikan sehingga mengarah pada “Over Diversification” yaitu pembelian saham pada berbagai emiten tanpa mempertimbangkan persentase keuntungan yang didapatkan. Diversifikasi saham harus disesuaikan dengan dana investasi yang dimiliki, akan percuma jika investasi saham ada dimana-mana namun dengan nilai yang sangat kecil. Diversifikasi saham pada dasarnya tidak boleh terlalu sedikit dan sebaliknya tidak boleh terlalu banyak. Penyesuaian alokasi dana investasi pada jumlah emiten tujuan investasi perlu dianalisis dengan cermat untuk menerapkan konsep diversifikasi dengan baik.

R-ebalancing

Rebalancing merupakan sebuah tindakan penyesuaian kembali portofolio saham sesuai dengan tujuan awal yang ditetapkan. Kondisi yang tidak menentu dari arus investasi menyebabkan komposisi asset penyusun portofolio saham menjadi keluar dari jalur atau menyimpang dari tujuan awal investasi. Oleh karena itulah perlu dilakukan rebalancing untuk melakukan penyesuaian kembali secara berkala. Rebalancing dapat dilaksanakan secara berkala baik dalam jangka waktu 6 bulan ataupun tahunan. Tindakan rebalancing juga dapat dibantu dengan konsultasi pada para ahli dibidangnya, konsultasi dilakukan agar tidak salah mengambil tindakan dalam proses rebalancing.

Cu-kupkan Pengeluaran dan Jaga Komitmen

Segala bentuk investasi memerlukan komitmen yang tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan di awal. Dengan melakukan investasi maka seorang investor harus menyisihkan uangnya untuk dana investasi, hal ini secara langsung akan mengurangi dana konsumsi dan dana untuk pengeluaran lainnya. Oleh karena itu melakukan manajemen keuangan dengan mengatur pengeluaran merupakan salah satu komitmen awal dalam melakukan sebuah investasi. Begitupula ketika investasi sedang dijalankan, dana investasi tidak boleh ditarik sembarangan agar dapat menciptakan snowball effect yang sempurna. Jika investasi tidak dilaksanakan dengan konsisten maka hasil akhir yang diperoleh mungkin saja akan berbeda dengan harapan awal investor yang bersangkutan.

An-alisis Emiten Tujuan Investasi

Untuk melakukan investasi maka seorang investor harus memilih tujuan investasi mereka. Cara menentukan emiten tujuan investasi saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalkan saja dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal. Untuk pemula biasanya investasi juga dianjurkan pada saham blue chip yang terpantau lebih aman dengan risiko ketidakstabilan yang rendah. Emiten tujuan investasi juga dapat disesuaikan dengan tujuan atau harapan dari tindakan investasi tersebut. Investasi merupakan sebuah hal yang terus mengalami perubahan setiap harinya, maka untuk menentukan tujuan investasi sebaiknya investor melakukan analisis dan penyesuaian-penyesuaian terhadap rancangan awal atau tujuan dari investasi itu sendiri.

Bursa Efek Indonesia telah melakukan kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) kepada masyarakat, hal ini menjadi salah satu bukti bahwa investasi bukanlah hal yang tabu lagi untuk dilakukan. Meskipun memiliki berbagai risiko, investasi bukanlah hal yang patut untuk dihindari. Segala peluang kerugian dapat ditalangi dengan pengetahuan masyarakat yang cukup mengenai investasi pasar modal, bahkan BEI berupaya untuk mengajak masyarakat dan memberikan pemahaman terkait dengan pentingnya investasi sejak dini. Salah satu cara meminimalisir risiko investasi saham adalah dengan melakukan strategi “Kejar Cuan” yang telah dijelaskan sebelumnya. Secara tidak langsung, peningkatan jumlah investor dalam negeri juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi menuju ke arah yang positif. Untuk kepentingan pribadi, investasi juga merupakan jalan untuk mencapai financial freedom dan menikmati kesejahteraan di usia senja. Dengan segala hal positif yang dapat dihasilkan maka tidak ada alasan lain lagi untuk tidak melakukan investasi sejak dini.

Referensi Penulisan

  • Tambunan, Diana 2020 ‘Investasi Saham di Masa Pandemi COVID-19’, Jurnal Sekretari dan Manajemen, Vol. 4, No. 2
  • Ramadhan, Muhammad 2020 ‘Diversifikasi Saham dalam Pembentukan Portofolio untuk Meminimumkan Risiko’, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 3, No. 4
  • Valerian, Gina 2021, Diversifikasi Portofolio Investasi dengan 5 Langkah Ini, Koin Works, dilihat pada 3 September 2021, https://koinworks .com/blog/diversifikasi-portofolio-investasi.
  • Wibowo, Edi 2011 ‘Analisis Penentuan Saham yang Akan Dibeli Suatu Tinjauan Umum’, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1
  • Suryanto, 2002 ‘Strategi Investasi di Bursa Saham’, Jurnal The Winners, Vol. 3, No, 1

Author: Ni Ketut Ari Widyati, Universitas Udayana

Related Articles

Bagikan Sekarang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *