Ikuti Kami

Hubungi Kami

+62 858-5868-7035

Email Kami

kspmfebunud@gmail.com

Investasi Di Era Digital

Di era globalisasi yang serba digital masyarakat milenial atau biasa disebut generasi Z lebih mengedepankan penggunaan teknologi dan internet di dalam kehidupannya sehari-hari. Era digital telah banyak mengubah gaya hidup masyarakat termasuk kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran serta melakukan investasi digital. Di era digital membuat investasi menjadi sangat mudah diakses oleh siapa saja tak terkecuali generasi milenial atau generasi Z, karena tidak lagi memerlukan banyak persyaratan serta dapat selalu dipantau. Investasi sendiri merupakan penanaman modal dalam jangka panjang. Dimana dengan melakukan investasi, maka investor melakukan penudaan konsumsi pada masa sekarang atau saat ini dan dengan menanamkannya pada aset produktif maka investor akan memperoleh peluang konsumsi yang lebih besar dimasa yang akan datang. 

Melihat dari bentuk asetnya, investasi dapat dibagimenjadi 2, yakni investasi rill (real investment) dan investasi keuangan (financial investment). Investasi rill merupakan penanaman modal pada saat aset berwujud atau memiliki bentuk fisik seperti tanah, bangunan, pabrik, kendaraan, dan logam mulia. Penanaman modal secara langsung pada suatu perusahaan dilakukan dalam bentuk penawaran perdana di pasar modal. Sedangkan investasi keuangan merupakan penanaman modal pada aset yang wujudnya tidak terlihat nyata atau tidak memiliki wujud fisik, dan merupakan kontrak tertulis dalam bentuk surat berharga yang dapat diperjual belikan (marketable securities) yang berisi claim atas aktiva rill pihak yang menerbitkan sekuritas, seperti saham, obligasi, dan reksadana. Instrumen keuangan tersebut adalah surat berharga yang dapat diperdangkan kembali oleh perusahaan investasi sebagai perantara, seperti bank, perusahaan sekuritas dan pasar modal. Hal utama yang membedakan antara aset rill dan aset keuangan adalah didalam likuiditasnya dimana aset keuangan lebih mudah untuk diperjualbelikan dibandingkan dengan aset rill. Sehingga dengan demikian investasi mengalami sebuah perkembangan dengan adanya instrument keuangan ini.

Lalu gimana sih investasi di era digital ini? Seperti yang kita ketahui era digital memberikan banyak dampak di dalam kehidupan, dimana menyebabkan kehidupan menjadi serba digital. Dampak era digital terhadap investasi sendiri menyebabkan investasi dapat dilakukan secara online melalui aplikasi. Dalam industri perbankan misalnya, ada deposito online yang dapat dilakukan melalui internet banking atau mobile banking bahkan SMS banking. Investasi reksadana di berbagai sekuritas yang dapat melayani transaksi online, bahkan emas dapat dilakukan melalui online marketplace. Selain itu, memanfaatkan platform financial technology yang ada pada perangkat komputer membuat investor melalui handphone dapat menjadi penyedia modal untuk investasi selain lembaga keuangan formal bank. Di dalam proses digitalisasi juga memunculkan aset digital yaitu aset seperti tulisan ataupun gambar yang diubah menjadi bentuk digital, bentuk binary dalam perangkat teknologi. Dengan adanya aset digital kini mulai banyak bermunculan startup digital atau bisnis konvensional yang beralih ke basis digital. Contohnya saja Gojek yang melakukan investasi pada teknologi digital aplikasi jasa transportasi online. Traveloka yang melakukan investasi pada teknologi digital aplikasi jasa penginapan dan reservasi tiket perjalanan pesawat. Dan Shopee yang  melakukan investasi pada teknologi aplikasi jual beli online. Selain itu transaksi digital juga memunculkan adanya alat pembayaran digital atau mata uang virtual atau yang sering disebut dengan cryptocurrency, yang berdasarkan pada Peraturan Meneteri Perdagangan No.99 tahun 2018 yang menyatakan sebagai komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa berjangka. Dari adanya digitalisasi ini membuat investasi makin mudah dilakukan oleh masyarakat tak terkecuali generasi Z, namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan investasi yaitu harus berpegang pada prinsip investasi. Prinsip investasi meliputi excess fund, mempertimbangkan kesesuain antara preferensi risiko diri pribadi dengan karakterisitik tiap asset, dan menetapkan batas toleransi cut loss, melakukan diversifikasi dan yang terpenting adalah menetapkan tujuan investasi. Marilah kita melakukan investasi digital dengan cerdas dan bijaksana.

 

Referensi Penulisan

Author: Ngakan Yoga Mahardika, Universitas Udayana

Related Articles

Bagikan Sekarang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *