Ikuti Kami

Hubungi Kami

+62 858-5868-7035

Email Kami

kspmfebunud@gmail.com

Harga Emas Terjun Bebas, Peluang atau Ancaman?


Harga emas kembali menjadi sorotan pelaku pasar global. Pergerakan harganya yang sangat fluktuatif dalam beberapa pekan terakhir mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti perekonomian dunia. Di awal Mei 2025, harga emas sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Namun hanya dalam beberapa hari, harga tersebut mengalami penurunan tajam. Kondisi ini menunjukkan bahwa logam mulia tersebut tetap menjadi instrumen penting yang sangat dipengaruhi oleh dinamika global, baik dari sisi ekonomi, kebijakan moneter, maupun geopolitik.

Emas dalam Perspektif Ekonomi Makro

Dalam konteks ekonomi makro, emas dikategorikan sebagai safe haven asset, yaitu aset yang cenderung dicari oleh investor ketika pasar sedang mengalami gejolak. Ketika ketidakpastian meningkat akibat krisis keuangan, perlambatan ekonomi, atau konflik antarnegara, investor umumnya beralih ke emas sebagai pelindung nilai. Tidak seperti mata uang fiat yang nilainya dapat tergerus oleh inflasi dan kebijakan moneter, emas memiliki nilai intrinsik yang relatif stabil karena tidak bisa diproduksi secara massal dan ketersediaannya terbatas secara alamiah. Hal ini menjadikan emas sebagai alat lindung nilai (hedging) yang efektif terhadap inflasi maupun depresiasi nilai tukar.

Harga emas juga sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter global. Ketika suku bunga diturunkan atau terjadi pelonggaran kuantitatif, permintaan terhadap emas biasanya meningkat. Sebab, turunnya suku bunga menurunkan daya tarik obligasi dan aset berimbal hasil lainnya, sehingga emas menjadi pilihan utama sebagai aset penyimpan nilai. Sebaliknya, ketika imbal hasil aset-aset lain naik atau dolar AS menguat, harga emas cenderung tertekan karena investor beralih ke instrumen yang lebih menguntungkan dalam jangka pendek.

Koreksi Harga Emas: Dampak Sentimen Perdagangan Global

Pada awal Mei 2025, harga emas dunia mencapai rekor tertinggi di level USD 3.429,32 per troy ounce. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor, seperti pelemahan dolar AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, serta meningkatnya permintaan dari bank sentral negara berkembang. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi di Tiongkok dan Eropa juga memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen pelindung nilai.

Namun, tren kenaikan ini tidak bertahan lama. Pada 7 Mei 2025, harga emas mulai turun sebesar 1,09 persen ke level USD 3.393,77 per troy ounce. Penurunan ini berlanjut hingga 14 Mei 2025, di mana harga emas anjlok sebesar 2,15 persen menjadi USD 3.177,55 per troy ounce, menyentuh level terendah dalam hampir lima minggu. Penurunan harga ini tidak lepas dari membaiknya sentimen perdagangan global setelah Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif impor dan memberlakukan masa jeda 90 hari untuk menyelesaikan rincian kesepakatan. Kondisi tersebut mendorong optimisme investor terhadap aset-aset berisiko. Di saat yang sama, penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS menurunkan daya tarik emas. Selain itu, aksi ambil untung oleh sebagian investor juga mempercepat penurunan harga sebagai bagian dari koreksi teknikal.

Dampak Global terhadap Harga Emas Domestik

Gejolak harga emas dunia tersebut turut berdampak pada pergerakan harga emas batangan di dalam negeri. Harga emas Antam mencatat fluktuasi tajam sepanjang Mei 2025. Pada 8 Mei, harga emas Antam berada di posisi Rp 1.953.000 per gram, turun tipis Rp 3.000 dari hari sebelumnya. Kemudian, pada 13 Mei, harga turun drastis sebesar Rp 21.000 menjadi Rp 1.884.000 per gram, dipengaruhi oleh meredanya ketegangan perdagangan global. Harga sempat naik kembali Rp 2.000 menjadi Rp 1.886.000 per gram pada 14 Mei, namun kembali terkoreksi Rp 20.000 ke level Rp 1.866.000 per gram pada 15 Mei. Pergerakan ini menunjukkan bagaimana sentimen pasar internasional secara langsung memengaruhi harga emas domestik.

Fluktuasi tajam harga emas dalam waktu singkat menggambarkan karakter logam mulia yang sangat responsif terhadap perubahan global. Meskipun tetap menjadi instrumen lindung nilai saat ketidakpastian meningkat, emas juga dapat dengan cepat kehilangan daya tarik ketika prospek ekonomi membaik. Oleh karena itu, investor perlu memahami konteks makroekonomi dan geopolitik secara menyeluruh dalam merumuskan strategi investasi terhadap emas. Keputusan yang tepat hanya bisa diambil dengan mempertimbangkan dinamika pasar secara cermat dan rasional.

DAFTAR PUSTAKA

detikJatim. (2025, Mei 13). Harga emas Antam Surabaya 13 Mei 2025 turun lagi jadi Rp 1.884.000. detikcom. https://www.detik.com/jatim/bisnis/d-7911857/harga-emas-antam-surabaya-13-mei-2025-turun-lagi-jadi-rp-1-884-000

 

detikJatim. (2025, Mei 8). Harga emas Antam Surabaya 8 Mei 2025 turun tipis 1 gram Rp 1.953.000. detikcom. https://www.detik.com/jatim/bisnis/d-7904967/harga-emas-antam-surabaya-8-mei-2025-turun-tipis-1-gram-rp-1-953-000

Liputan6.com. (2025, Mei 15). Harga emas Antam hari ini 15 Mei 2025 anjlok lagi, simak daftarnya. https://www.liputan6.com/bisnis/read/6022913/harga-emas-antam-hari-ini-15-mei-2025-anjlok-lagi-simak-daftarnya

Treasury.id. (2025, Mei 7). Setelah dua hari melesat, harga emas hari ini Rabu 7 Mei 2025 melemah. https://www.treasury.id/setelah-setelah-dua-hari-melesat-harga-emas-hari-ini-rabu-7-mei-2025-melemah

 

detikJateng. (2025, April 26). Kenapa harga emas naik terus? Ini faktor penyebab dan dampaknya. detikcom. https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-7865439/kenapa-harga-emas-naik-terus-ini-faktor-penyebab-dan-dampaknya

Visit us on: https://kspmfebunud.com/ 

Baca Juga:

IHSG Anjlok! Dua Kali Trading Halt dalam Sebulan, Ada Apa?”

Related Articles

Bagikan Sekarang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Email

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *