Dalam dunia investasi, setiap trader memiliki gaya dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi pasar. Perbedaan ini sering kali diibaratkan dengan karakteristik binatang tertentu yang mencerminkan strategi serta cara mereka beradaptasi dengan dinamika pasar. Dari sifat agresif hingga yang penuh kehati-hatian, memahami perumpamaan ini dapat membantu trader mengenali kelebihan dan kekurangan dalam gaya mereka sendiri. Artikel ini akan membahas beberapa ‘hewan trading’ yang paling dikenal serta pelajaran yang dapat diambil dari masing-masing sifat tersebut.
Jenis-Jenis Trader Berdasarkan Karakter Hewan
Banteng (Bull)

Trader banteng (bull) dikenal dengan optimisme dan agresivitasnya dalam melihat pasar. Mereka percaya bahwa harga akan terus naik dan mengambil posisi long untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga. Trader banteng cenderung agresif dan percaya diri dalam mengambil keputusan. Namun, penting bagi mereka untuk tetap memperhatikan analisis jangka panjang dan menghindari agresivitas berlebihan yang dapat meningkatkan risiko (Trade Brains, n.d.).
Beruang (Bear)
Sebaliknya, trader beruang (bear) memiliki sifat yang skeptis dan berhati-hati. Mereka percaya bahwa harga akan turun dan mengambil posisi short untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Trader beruang lebih fokus pada manajemen risiko dan cenderung waspada terhadap kemungkinan koreksi pasar. Meskipun kehati-hatian adalah keunggulan mereka, penting untuk tidak terlalu pesimis dan tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar.
Serigala (Wolf)
Trader serigala (wolf) dikenal sebagai sosok yang cerdik dan strategis. Jika kalian menonton film Wolf of Wall Street, kalian akan tahu bahwa hewan ini, seperti hiu, menunjukkan broker, bukan trader. Jenis broker ini kuat tetapi tidak etis. Mereka tidak keberatan menjalankan pemalsuan dan penipuan untuk mendapatkan lebih banyak uang.
Kelinci (Rabbit)
Trader kelinci (rabbit) bergerak dengan cepat dan cenderung impulsif dalam mengambil keputusan. Mereka sering melakukan banyak transaksi dalam waktu singkat atau dikenal sebagai scalping. Meskipun kecepatan dapat menjadi keunggulan, trader kelinci harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam overtrading yang berisiko tinggi dan tetap disiplin dalam menjalankan strategi.
Kura-kura (Turtle)
Trader kura-kura (turtle) memiliki sifat yang sabar dan konsisten. Mereka fokus pada investasi jangka panjang dan tidak mudah terpengaruh oleh volatilitas pasar. Dengan disiplin yang tinggi dalam menjalankan strategi, mereka percaya bahwa kesabaran adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan yang stabil.
Domba (Sheep)
Trader domba (sheep) adalah contoh bagaimana karakter film dan kartun tidak selalu mencerminkan kenyataan. Berbeda dengan domba pemalu dalam film animasi yang ternyata licik, trader domba dalam dunia nyata memang sesuai dengan namanya. Mereka cenderung mengikuti mayoritas dan bergantung pada pemimpin, tanpa mempertimbangkan keahlian di bidang keuangan. Trader domba tidak memiliki strategi trading yang unik, mereka mengandalkan tips dan trik dari orang lain. Terlepas dari perubahan kondisi pasar, mereka tetap berpegang pada satu pendekatan yang telah diikuti selama bertahun-tahun.
Ayam (Chicken)
Trader ayam (chicken) mewakili karakter yang mudah panik dalam menghadapi tekanan pasar. Mereka cenderung bertindak impulsif, terutama saat terjadi penurunan harga, dengan menjual aset mereka tanpa perhitungan matang. Akibatnya, mereka lebih sering mengalami kerugian dari pada keuntungan karena keputusan yang diambil didasarkan pada ketakutan daripada analisis yang rasional.
Babi (Pig)
Trader babi (pig) sering dikaitkan dengan serakah dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi. Mereka cenderung mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa mempertimbangkan risiko dengan baik. Trader seperti ini sering kali mengambil keputusan berdasarkan emosi, seperti keserakahan atau ketakutan, yang membuat mereka rentan terhadap kerugian besar
Dalam dunia trading, ada pepatah yang mengatakan, “Bulls make money, bears make money, but pigs get slaughtered.“ Artinya, baik pasar yang naik (bullish) maupun turun (bearish) bisa menghasilkan keuntungan, tetapi trader yang serakah dan ceroboh justru berisiko mengalami kerugian besar.
Hiu (Shark)
Trader hiu umumnya terdiri dari broker dan dana yang fokus utama mereka adalah menghasilkan keuntungan. Mereka dapat menjadi ancaman besar di pasar, layaknya hiu di lautan. Biasanya, trader hiu bekerja secara berkelompok untuk menarik investor agar membeli saham yang kurang dikenal dengan janji keuntungan tinggi. Setelah itu, mereka menaikkan harga melalui transaksi internal, lalu menjual saham tersebut sebelum akhirnya menghilang dari pasar.
Paus (Whale)
Trader ikan paus dikenal karena ketenangannya dalam mengambil keputusan yang telah dipertimbangkan dengan matang. Mereka jarang terlihat di permukaan, tetapi setiap langkah yang mereka ambil memiliki dampak besar terhadap situasi di pasar.
Trader ikan paus mampu menggerakkan pasar hanya dengan satu transaksi. Para ahli merekomendasikan untuk memperhatikan pergerakan mereka karena bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan. Namun, hal ini tidak mudah dilakukan karena trader ikan paus cenderung menjaga kerahasiaan identitas mereka.
Daftar Pustaka
Mengenal istilah nama-nama hewan dalam trading, Warta Ekonomi. (2024, Juni 8). Mengenal istilah nama-nama hewan dalam trading. Warta Ekonomi. – https://wartaekonomi.co.id/read536740/mengenal-istilah-nama-nama-hewan-dalam-trading
Hewan dalam trading, IndoFBS. (2024, Juni 4). Hewan dalam trading. IndoFBS. – https://indofbsfx.com/blog/animals-in-trading-300
Bull vs bear market: What are the differences?, MStock. (n.d.). Bull vs bear market: What are the differences?. MStock. – https://www.mstock.com/articles/bull-vs-bear-market
11 most frequently used trading animals in the share market, Abhishek, K. (2023, Mei 5). 11 most frequently used trading animals in the share market. Trade Brains. – https://tradebrains.in/trading-animals-in-the-share-market/